Jumat, 04 Januari 2013

Cukup Melihatku (Part 1)


Hujan lebat mengguyur kota hubbun malam hari.
Waktu menunjukkan pukul 11 tepat, tidak ada yang dilakukan warga kota hubbun selain beristirahat.
Namun pada malam itu tak sengaja kutengokkan kepalaku kekanan karena ku dengar ada sayup-sayup suara seorang wanita.
kucari darimana sumber itu berasal..
tak lama kumenemukannya. ternyata dia adalah khibbina, gadis berjilbab yang cantik dan sederhana, tapi tak banyak orang tau dia sebenarnya tengah merasakan jatuh hati kepada seseorang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGJ7tPo-UoBKq4McgqXUK-SD90hp45NERNFHkjxow1LMqJcuWDZcuX6JQlFk3JdWrTg2vi-PfQPHzbd2yQ_sRtKUGP_o7QlgJtBXxqx9PRFmAV4wWmzUo947PKcvX2pQJejb0_w3o7-ZA/s320/kartun-muslimah-menangis.jpgDia sedang menangis dikamarnya. Dia menangis dengan sibuk memainkan jemarinya diatas laptopnya.
Entah apa yang sebenarnya dia lakukan dan apa yang tengah ada dalam pikirannya. Akupun tak begitu paham.
Aku berdiri menunggu didaun pintu kamarnya tanpa bersuara sedikitpun agar dia tidak tau bahwa aku tengah mengawasinya.
1 jam berlalu, jam menunujukkan pukul 00.00 tepat dan hujan semakin derasnya diiringi kilat serta suara guruh yang bersahut-sahutan.
Tak lama setelah itu khibbina akhirnya tertidur,
Segera ku masuk ke kamarnya dan menutup pintu pelan-pelan. Ku pastikan dia benar-benar  tidur.
Perlahan kubuka laptopnya, segera kucari recent document teratas.
Dan kutemukan sebuah judul document

 “Cukup Melihatku”
         
Pernahkah kalian merasa sangat sepi ketika kalian ada di keramaian ?
Itu lebih menyakitkan dari kesepian yang sesungguhnya
Karena hati kalian tidak bisa menyatu dengan keadaan yang sebenarnya
Pernahkah kalian mengharapkan perhatian dari seseorang yang sangat kalian harapkan ?
Kebagian itu nyata jika aku dapat merasakannya
Dari seseorang yang kalian pikir adalah separuhmu
Tapi ternyata ?
Berapa kali aku harus menuntut perhatian itu?
Berapa lama lagi aku harus menunggu waktu itu?
Aku bukan pengemis perhatian. Aku hanya menuntut dari apa yg seharusnya aku dapatkan
Harusnya kamu tau, waktuku tak banyak
Waktuku bukan hanya untuk menunggu
Terlebih menunggu sesuatu yang menyakitkan
Dan seharusnya kamu juga mengerti hatiku terbatas
Terbatas untuk selalu mengerti keadaanmu, tapi kamu tak pernah melakukannya untukku
Mungkin memang kita tak pernah punya ikatan tapi setidaknya kau tau kita telah sepakat untuk saling mengerti satu sama lain
Terkadang aku tak paham dengan maksud Tuhan, yang menghadirkan orang-orang yang bersikap seperti yang kuharapkan sikapmu terhadapku ketika keadaan seperti ini
Tak hanya satu tapi banyak, dan mereka punya cara masing-masing untuk menyikapiku
Menyikapi sikapku yang berubah karenamu
Aku mengerti, cukup mngerti. Ini karena cita-citamu yang sungguh tinggi, cita-citamu yang sungguh sangat diimpikan banyak orang, kau tengah sibuk menyiapkannya, sampai kamu lupa , bahwa ada aku
Iyaa akuuu,, .. mungkin karena kamu berpikir aku bukan bagian dari masa depanmu ?
Mungkin saja kamu benar
Tapi, apa yang harus aku lakukan dengan orang-orang yang menggantikan posisimu untuk aku ?
Mereka yang mengrti aku, mereka yang awalnya tak tau siapa aku sampai pada akhirnya mereka mengerti dan memahamiku tanpa aku harus menceritakannya
Apa kau memintaku untuk hanya memanfaatkan mereka?
Memanfaatkan mereka untuk mengisi kekosonganmu, untuk memberiku perhatian yang tak ku dapatkan darimu?
Aku tak mungkin setega itu. Kau yang tak pernah ada untukku dan mereka yang tak pernah meninggalkanku
Ini tak adil. Tak adil jika setelah sekian lama aku harus tetap menunggu perubahan sikapmu yang tidak dapat melihatku lagi, menghargai aku bahwa aku ada, aku ada, aku masih disini, yang hanya berdiri diam ketika kamu telah banyak melakukan banyak hal untuk masa depanmu
Karena sikapmu aku  telah mengenal seseorang lagi, dia  itu seperti kebahagiaan yang mungkin hanya sesaat yang dipinjamkan Tuhan untukku, bahkan dia menghafal smuanya tentangku dari yang paling aku benci sampai yang paling aku cintai
Dia mengerti tanpa aku memintanya
Dia ikut merasakan tanpa aku harus menceritakannya
Aku tak paham dengan rencana Tuhan, aku tidak mengerti dengan rentetan cerita yang telah aku alami selama ini, aku juga tak tau kisah apa lagi  yang sedang Tuhan tulis untukku

yang mencintaimu, Allahku

*tunggu kelanjutan cerpennya yaa ^_^*
#Salam NNP :D                                 

2 komentar:

  1. Ya Allah sayang sekali ya sama khibbina, jadi penasaran sama lanjutan cerpennya, ditunggu secepatnya yaa, ceritanya berasa nyata.
    keren sekali..

    BalasHapus
  2. terimakasih yaa :)
    sudah ada part 2nya tuh
    dibaca + jgn lupa commentnya ya buat perbaikan ^^

    BalasHapus