Selasa, 12 Februari 2013

Allahku Kekasihku (Part 3)

.......aku menemukan judul lain yang membuatku ingin segera  membacanya


                                      “Allahku Kekasihku”
Allah... jika aku boleh bermimpi, aku hanya ingin bermimpi agar takkan ada lagi air mata kesedihan, air mata kekecewaan, dan air mata atas terlukanya hati.
Aku hanya ingin air mata kebahagiaan, air mata atas rasa syukur dengan nikmat yang Engkau beri.
Aku ingin... aku ingin menjadi bintang lagi, yang menyinari sesamaku.
Bukan menjadi malam yang membuat semuanya gelap
.
Kenapa aku menjadi seperti ini ?
Aku tidak tahu apa yang sedang aku keluhkan, siapa yang kupersalahkan dengan keadaanku yang sekarang.
Yang aku rasakan aku sedang cukup letih dengan keadaan seperti ini.

aku merasa berbicara itu sudah tidak penting lagi, tidak akan ada yang mendengarku, tidak akan ada yang mengerti, untuk itu aku memilih  diam, diam dari siapapun, menyembunyikannya dengan rapi,  tapi kenyataanya diam hanya membuatku kuat diluar saja, didalam aku tetap merasa rapuh. Karena itu aku menuliskannya disini, iyaa, disini, dan yang tahu hanya aku dan kekasihku, Allah .

Rasanya aku malu pada-Mu ya Allah, amat malu , karena aku hanya bisa mengeluh, mengeluh dan mengeluh tanpa bisa melakukan apapun.
Kau yang memberi segalanya untukku, dan aku yang selalu melupakan-Mu

Allah, Allah, Allah
Kekasih terbaikku.
Aku letih ya Allah, aku ingin Kau memelukku dengan erat, agar aku kuat mengahadapi ini semua

Allah azza wajallah, aku yakin seindah apapun mimpiku, sebahagia apapun cerita yang  aku tulis, catatanMu di lauhul Mahdfudz pasti yang terbaik untuk hidupku.

Terimakasih karena Kau telah ijinkan aku untuk bernafas di dunia ini, Terimakasih karena Kau telah membuatku mengenalMu, terimakasih karena Kau  tak pernah berhenti menolongku, menyayangiku, dan melindungiku.

Aku bahagia bisa menghabiskan waktu malamku untuk berdua denganmu, menyampaikan keluh kesahku, menyampaikan semua yang ingin aku sampaikan tanpa ada yang aku tutupi, dan Kau, Kau selalu setia mendengarkannya, menguatkanku dan menjadi penolong terbaikku.

Yang selalu merindukan-Mu

Sabtu, 05 Januari 2013

“ Terimakasih, Seemangatkuu “ (Part 2)


......Segera ku tutup laptop khibbina dengan tetesan air mataku diatasnya.
Walaupun aku tidak memahami sepenuhnya, tapi aku ikut merasakan kesedihan khibbina.
Khibbina yang ku kira wanita yang tidak pernah mengenal apa itu air mata, yang selalu terukir senyum kecil tulus diwajahnya, yang selalu ceria disepanjang harinya, ternyata mempunyai sejuta cerita tentang hatinya.
Tak sadar air mataku menetes dengan derasnya.. segera ku ambil selimut untuk menyelimuti tubuhnya yang tidak terlalu besar dan pergi meninggalkan kamarnya.
.
Hari-hari telah berlalu. Sengaja tak ku tengok khibbina sampai waktu yang cukup lama.
Dan akhrinya ku putuskan untuk kembali mengunjunginya. Kucari waktu yang dia tak akan tahu aku tengah mengawasinya.
Setibanya di kamar ku buka laptopnya yang tertata rapi disofa dekat tempat tidurnya
Kucari data-data tempat ia menyimpan cerita hidupnya.
45 menit berlalu dan aku masih berkutat dengan ratusan filenya
Dan NAH!!
“ All about kbn’s secrets ” akhirnya ku temukan folder itu, tak salah lagi kbn itu pasti khibbina.
Ku buka folder itu dan ternyata benar. Kumenemukan banyak judul-judul file dalam folder itu

“ Terimakasih, Seemangatkuu “

Allah, ku telah mengenal seseorang ketika ku menunggunya
Yang sempat kusebut kebahagiaan sesaat yang Kau titipkan untukku
Aku tak bermaksud meninggalkannya, sungguh ya Allah
Aku hanya tak sengaja mengenalnya, dan ku yakin dibalik ini semua akan ada sesuatu yang telah Kau rencanakan.
Entah kebahagian ataupun luka lagi yang akan aku hadapi karena telah mengenalnya.
Tapi aku telah mengijinkannya, mengijinkannya masuk dalam cerita hidupku.
Dan dari sini cerita baruku telah dimulai
.
Telah mengenalnya bagiku suatu kebahagaian dan anugerah dariMu
Dia yang ku bilang selalu memahamiku tanpa aku harus mengataknnya
Dia yang selalu ikut merasakan tanpa aku harus menceritakannya
Allahku....
Aku menemukan semangatku dalam dirinya
Memang aku belum lama mengenalnya
Entah apa yang ada dalam hati dan pikiranku
Dialah yang mengembalikan semangatku
Semangat untuk membahagiakan abi dan umi
Dialah yang selalu membuatku ingat bahwa stiap detik itu sangat berharga untuk kita terus belajar dan belajar
Aku tak pernah melihatnya jenuh untuk belajar
Aku tak pernah mendengar keluh kesahnya
Dia yang rela bangun pagi dan tidur malam hanya untuk belajar dan segera menyelesaikan studynya.
Tanpa kita saling mengetahui sebelumnya, ternyata mimpi kita sama
Aku yang selama ini selalu jenuh untuk belajar telah berubah karenanya
Andai saja aku mengenalnya sejak dulu, mungkin semuanya akan jadi lebih baik
Tapi... sudahlah berandai-andai yang telah terjadi itu sejatinya tidak baik
Aku memang tak pernah punya banyak waktu dengannya
Dan percayakah sampai detik ini kita belum pernah saling berbicara
hanya pesan-pesan singkat yang membuat kita saling mengenal
Tapi,,,,,, diapun kini juga telah pergi meninggalkanku “LAGI”
Dia memang tidak pergi untuk selamanya. Dia hanya pergi untuk meraih mimpinya
Tapi apakah dia tidak menyadarinya?
Aku tengah kehilangan semangatku dalam dirinya
Aku takut untuk jatuh lagi
Aku takut , takut untuk rapuh lagi
Seharusnya aku berani mengatakannya sebelum dia pergi
Mengatakan bahwa dialah semangatku untuk terus belajar
Andai, andai, dan andaiii !!
Sayangnya aku tak pernah punya keberanian untuk itu
Aku tidak pernah berani untuk menyentuh kehidupan pribadinya..
Entah karena aku, dia ataupun karena waktu yang terlalu singkat untuk kita saling mengenal
Dan padanakhirnya aku harus berhenti lagi pada kata “MENUNGGU”
Bahkan tak ada seorangpun didunia ini yang menyukai hal itu
Tapi aku selalu dihadapkan padanya
MENUNGGU, cukup simple tapi memiliki arti yang sangat luar biasa !

#Kbn

Jumat, 04 Januari 2013

Cukup Melihatku (Part 1)


Hujan lebat mengguyur kota hubbun malam hari.
Waktu menunjukkan pukul 11 tepat, tidak ada yang dilakukan warga kota hubbun selain beristirahat.
Namun pada malam itu tak sengaja kutengokkan kepalaku kekanan karena ku dengar ada sayup-sayup suara seorang wanita.
kucari darimana sumber itu berasal..
tak lama kumenemukannya. ternyata dia adalah khibbina, gadis berjilbab yang cantik dan sederhana, tapi tak banyak orang tau dia sebenarnya tengah merasakan jatuh hati kepada seseorang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGJ7tPo-UoBKq4McgqXUK-SD90hp45NERNFHkjxow1LMqJcuWDZcuX6JQlFk3JdWrTg2vi-PfQPHzbd2yQ_sRtKUGP_o7QlgJtBXxqx9PRFmAV4wWmzUo947PKcvX2pQJejb0_w3o7-ZA/s320/kartun-muslimah-menangis.jpgDia sedang menangis dikamarnya. Dia menangis dengan sibuk memainkan jemarinya diatas laptopnya.
Entah apa yang sebenarnya dia lakukan dan apa yang tengah ada dalam pikirannya. Akupun tak begitu paham.
Aku berdiri menunggu didaun pintu kamarnya tanpa bersuara sedikitpun agar dia tidak tau bahwa aku tengah mengawasinya.
1 jam berlalu, jam menunujukkan pukul 00.00 tepat dan hujan semakin derasnya diiringi kilat serta suara guruh yang bersahut-sahutan.
Tak lama setelah itu khibbina akhirnya tertidur,
Segera ku masuk ke kamarnya dan menutup pintu pelan-pelan. Ku pastikan dia benar-benar  tidur.
Perlahan kubuka laptopnya, segera kucari recent document teratas.
Dan kutemukan sebuah judul document

 “Cukup Melihatku”
         
Pernahkah kalian merasa sangat sepi ketika kalian ada di keramaian ?
Itu lebih menyakitkan dari kesepian yang sesungguhnya
Karena hati kalian tidak bisa menyatu dengan keadaan yang sebenarnya
Pernahkah kalian mengharapkan perhatian dari seseorang yang sangat kalian harapkan ?
Kebagian itu nyata jika aku dapat merasakannya
Dari seseorang yang kalian pikir adalah separuhmu
Tapi ternyata ?
Berapa kali aku harus menuntut perhatian itu?
Berapa lama lagi aku harus menunggu waktu itu?
Aku bukan pengemis perhatian. Aku hanya menuntut dari apa yg seharusnya aku dapatkan
Harusnya kamu tau, waktuku tak banyak
Waktuku bukan hanya untuk menunggu
Terlebih menunggu sesuatu yang menyakitkan
Dan seharusnya kamu juga mengerti hatiku terbatas
Terbatas untuk selalu mengerti keadaanmu, tapi kamu tak pernah melakukannya untukku
Mungkin memang kita tak pernah punya ikatan tapi setidaknya kau tau kita telah sepakat untuk saling mengerti satu sama lain
Terkadang aku tak paham dengan maksud Tuhan, yang menghadirkan orang-orang yang bersikap seperti yang kuharapkan sikapmu terhadapku ketika keadaan seperti ini
Tak hanya satu tapi banyak, dan mereka punya cara masing-masing untuk menyikapiku
Menyikapi sikapku yang berubah karenamu
Aku mengerti, cukup mngerti. Ini karena cita-citamu yang sungguh tinggi, cita-citamu yang sungguh sangat diimpikan banyak orang, kau tengah sibuk menyiapkannya, sampai kamu lupa , bahwa ada aku
Iyaa akuuu,, .. mungkin karena kamu berpikir aku bukan bagian dari masa depanmu ?
Mungkin saja kamu benar
Tapi, apa yang harus aku lakukan dengan orang-orang yang menggantikan posisimu untuk aku ?
Mereka yang mengrti aku, mereka yang awalnya tak tau siapa aku sampai pada akhirnya mereka mengerti dan memahamiku tanpa aku harus menceritakannya
Apa kau memintaku untuk hanya memanfaatkan mereka?
Memanfaatkan mereka untuk mengisi kekosonganmu, untuk memberiku perhatian yang tak ku dapatkan darimu?
Aku tak mungkin setega itu. Kau yang tak pernah ada untukku dan mereka yang tak pernah meninggalkanku
Ini tak adil. Tak adil jika setelah sekian lama aku harus tetap menunggu perubahan sikapmu yang tidak dapat melihatku lagi, menghargai aku bahwa aku ada, aku ada, aku masih disini, yang hanya berdiri diam ketika kamu telah banyak melakukan banyak hal untuk masa depanmu
Karena sikapmu aku  telah mengenal seseorang lagi, dia  itu seperti kebahagiaan yang mungkin hanya sesaat yang dipinjamkan Tuhan untukku, bahkan dia menghafal smuanya tentangku dari yang paling aku benci sampai yang paling aku cintai
Dia mengerti tanpa aku memintanya
Dia ikut merasakan tanpa aku harus menceritakannya
Aku tak paham dengan rencana Tuhan, aku tidak mengerti dengan rentetan cerita yang telah aku alami selama ini, aku juga tak tau kisah apa lagi  yang sedang Tuhan tulis untukku

yang mencintaimu, Allahku

*tunggu kelanjutan cerpennya yaa ^_^*
#Salam NNP :D